KHUTBAH JUM’AT SERAGAM
DEWAN SYARIAH WAHDAH ISLAMIYAH
SURIAH BERDARAH,
SURIAH MEMANGGIL KITA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَلاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin yang berbahagia,
Ada sebuah negeri bernama Syam. Tentang negeri itu, Nabi
kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan tentang
keutamaannya:
عَلَيْكَ بِالشَّامِ؛ فَإِنَّهَا
خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ، يَجْتَبِي إِلَيْهَا خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ،
فَأَمَّا إِنْ أَبَيْتُمْ، فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ، وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ،
فَإِنَّ اللَّهَ تَوَكَّلَ لِي بِالشَّامِ
وَأَهْلِهِ.
(
رواه
أبو داود, وابن حبان في (صحيحه), والحاكم, وقال: (صحيح الإسناد), وصححه الألباني)
“Pergilah ke Syam, karena ia adalah
bumi pilihan Allah, Dia memilih hamba-hamba terbaikNya untuk ke sana. Jika
kalian tidak mau, maka pergilah ke Yaman kalian dan minumlah dari telaga-telaga
kalian. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Syam dan penduduknya.”
(HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan al-Hakim. Dishahihkan oleh al-Albani).
Kemudian dalam
kesempatan lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:
طُوبَى لِلشَّامِ, قِيلَ: وَلِمَ ذَلِكَ, يَا
رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: (إِنَّ مَلاَئِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا
عَلَيْهَا). صحيح الترمذي,(3/ 254)
“Beruntunglah
Syam!” Sahabat bertanya:
“Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Lalu beliau menjawab: “Karena sungguh
malaikat Allah membentangkan sayap-sayapnya kepada negeri itu.” (Lihat Shahih
al-Tirmidzi, 3/254)
Bahkan secara
spesifik, Nabi kita yang tercinta itu mendoakan negeri Syam dengan doa yang
luar biasa. Beliau mengatakan:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، وَفِي
يَمَنِنَا. رواه البخاري
“Ya
Allah, berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami.”
(HR. Al-Bukhari)
Kaum muslimin yang berbahagia!
Lalu mengapa hari ini tiba-tiba kita berbicara tentang
Suriah?
Karena Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Inilah
negeri yang dibuka pertama kali oleh Khalifah Umar bin Khattab. Tidak sedikit
sahabat Nabi dan orang-orang shaleh yang berhijrah ke sana, karena
keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan sebelumnya. Dari negeri yang penuh
berkah ini lahir ulama-ulama Islam besar, seperti Imam Nawawi, Syeikhul Islam
Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah dan Ibnu Katsir.
Dan hari ini, Suriah adalah negara dengan penduduk
mayoritas Ahlussunnah wal jamaah, namun diperintah dan dipimpin oleh Basyar
al-Asad, presiden yang berasal dari kelompok minoritas bernama Nushairiyyah
atau Isma’iliyah. Tentang kelompok ini, Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
mengatakan:
أكفر
من اليهود والنصارى ، بل وأكفر من كثير من المشركين ، وضررهم أعظم من ضرر الكفار
المحاربين مثل التتار
“...Jauh lebih kufur daripada Yahudi dan Nasrani. Bahkan
lebih kufur dari kebanyakan kaum musyrikin, dan bahaya mereka jauh lebih besar
dari bahaya kaum kafir yang memerangi Islam, seperti bangsa Tartar...”
Kelompok ini merupakan salah satu sekte penting dalam
aliran Syiah, selain kelompok Syiah Rafidhah yang telah merambah Indonesia
dengan mengatasnamakan Ahlul Bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kelompok Nushairiyyah ini mulai muncul pada abad ke 3 H.
Salah satu keyakinan penting mereka adalah meyakini bahwa ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhu adalah tuhan. Tetapi tidak
cukup itu saja -jamaah sekalian-, Basyar al-Asad yang berkuasa di Suriah itu
tidak sekedar berpaham Nushairiyyah, namun juga seorang komunis-sosialis.
Karena itu, tidak mengherankan jika Rusia dan Cina
mendukung kekejamannya dengan memveto rancangan keputusan PBB untuk menjatuhkan
sanksi kepada Basyar al-Asad. Dan
hebatnya, tindakan Rusia dan Cina itu mendapatkan pujian dari Iran.
Jadi mengapa hari ini tiba-tiba kita berbicara tentang
Suriah?
Karena sejak rakyat Suriah menuntut turunnya Basyar
al-Asad hingga saat ini saja sekurang-kurangnya lebih dari 8343 saudara kita di
sana telah gugur sebagai syuhada’ –insya Allah- di tangan manusia keji
bernama Basyar al-Asad. Secara terperinci
sebagai berikut:
1. Korban anak-anak: 590 orang.
2. Korban wanita: 442 orang.
3. Korban yang tewas setelah penyiksaan hebat: 336 orang.
4. Korban dari kalangan militer yang deserse dan mendukung
kaum muslimin: 644 orang.
Mereka gugur sebagai martir perjuangan untuk menjatuhkan
pemerintahan yang telah sekian lama menzhalimi mereka. Rezim biadab ini selama
bertahun-tahun lamanya melakukan penindasan, menculik para pemuda, merampas
kehormatan para muslimah dan membumihanguskan tempat tinggal mereka.
Salah seorang petinggi militer bahkan mengatakan:
“Kalian tidak usah
berharap anak-anak kalian dapat kembali lagi berkumpul dengan kalian! Jika
kalian ingin punya anak, buatlah bersama istri-istri kalian! Tapi jika kalian
tidak mampu, bawa saja istri-istri kalian kepada kami supaya mereka bisa
melahirkan anak lagi!”
Bahkan wanita muslimah di sana berpesan kepada kita
semua:
“Jika kalian tidak mampu mengirimkan bantuan untuk
menyelamatkan kami, maka kirimkan saja pil-pil anti hamil kepada kami agar kami
tidak perlu mengandung anak dari manusia-manusia keji itu!!”
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Belum lagi dengan korban yang terluka. Banyak korban
terluka yang tidak mungkin dibawa ke rumah sakit, sehingga mereka harus membuat
rumah sakit rahasia untuk mengobati korban luka dengan perlengkapan medis
seadanya. Mengapa? Karena para tentara Basyar al-Asad tidak pernah ragu untuk
menyeret korban terluka itu keluar dari rumah sakit, atau bahkan langsung
membunuhnya di ranjang jika dianggap
mendukung revolusi penggulingannya. Bahkan seorang dokter mengatakan bahwa para
dokter yang mengobati korban luka itupun terancam nyawanya oleh militer keji
itu.
Kaum muslimin yang berbahagia!
Hari ini, kaum muslimin di Suriah menjadi manusia yang
terusir di negerinya sendiri. Di sebuah kota bernama Himsh, 4 sampai 5 keluarga
harus berbagi pengungsian dalam 1 rumah pasca bombardir yang dilakukan pasukan
al-Asad terhadap kota itu. Untuk sekedar merebahkan badan, mereka harus
bergantian tidur di siang dan malam hari karena tidak ada tempat yang cukup
untuk itu.
Mereka kekurangan air. Dan untuk itu mereka hanya
mengandalkan air hujan yang turun. Dan dengan mata kepala mereka sendiri,
mereka harus menyaksikan kerabat mereka mati perlahan-lahan karena kekurangan
obat.
Mereka menderita kelaparan. Mereka ketakutan. Seorang
dari mereka mengatakan: “Kami hanya bisa memandangi korban terluka menjemput
kematiannya. Yang bisa kami lakukan hanyalah mencoba menutupi luka itu dengan
kain seadanya, dan selanjutnya hanya bisa melihat mereka pelan-pelan menjemput
kematiannya.”
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Tidak hanya itu yang dilakukan oleh tentara-tentara
terkutuk itu. Mereka juga memaksa rakyat Suriah untuk sujud di atas gambar Sang
Presiden bengis itu. Yah, kita semua tahu bahwa kita tidak dibenarkan sujud
kecuali kepada Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang lebih hebat dari itu,
para tentara itu memaksa dan menyiksa para pemuda untuk mengucapkan:
“La ilaha illah Basysyar!” alias “Tidak ada
tuhan selain Basyar”!
La haula wa la quwwata illa billah!
Sungguh sebuah kekejian dan kebejatan yang tak dapat
dilukiskan dengan kata-kata.
Jamaah sekalian!
Kita tidak tahu sandiwara apa yang sedang dimainkan di
Suriah. Rusia dan Cina menggunakan hak vetonya di PBB, lalu Iran memuji sikap
itu. Bahkan beberapa kapal perang Iran telah merapat di pelabuhan Suriah. Iran –sebagaimana
juga Amerika- yang beberapa waktu lalu berkoar-koar mendukung revolusi rakyat
di Libia, Mesir dan Yaman; mengapa hari ini mereka justru mendukung Basyar
al-Asad, presiden yang membantai rakyatnya sendiri?
Entahlah. Tapi yang pasti, pemerintah Suriah yang katanya
menentang Israel tapi tidak punya senjata untuk menghantamnya, hari ini
ternyata punya begitu banyak senjata untuk membantai rakyatnya sendiri yang
mayoritas Ahlussunnah!
Sama seperti Iran, yang berkoar-koar ingin menghancurkan
Israel dan Amerika sejak belasan tahun lalu, namun hingga kini tak satupun
omong besar itu terbukti. Tapi anehnya, mereka mampu membombardir kaum muslimin
di Iraq dan Yaman.
Sebagaimana kita juga bertanya-tanya: mengapa media-media
cetak dan elektronik di Indonesia tidak terlalu tertarik mengangkat isu ini,
seperti semangat mereka dulu menayangkan dan memberitakan revolusi Libia dan
Mesir?
Entahlah. Tapi tragedi Suriah akan menyingkap begitu
banyak rahasia yang selama ini tersembunyi, insya Allah!
Khutbah Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Allah pasti akan menolong saudara-saudara kita di Suriah.
Perlawanan terhadap rezim yang zhalim itu terus terjadi di sana dan menunjukkan
hasil yang menggembirakan, insya Allah. Sebab jika malam semakin gelap,
pertanda tidak lama lagi sinar mentari akan hadir menerangi bumi.
Jika kezhaliman telah mencapai titik kulminasinya, maka
itu pertanda ia tidak lama lagi akan hancur. Begitulah Sunnatullah. Fir’aun,
nenek moyang para penguasa zhalim, telah menunjukkan itu, bahkan diabadikan di
dalam al-Qur’an.
Namun pertanyaannya adalah: jika kelak Allah bertanya
kepada kita: “Apa yang telah engkau lakukan untuk mereka?”, bagaimanakah kita
akan menjawabnya, hadirin sekalian?
Setidaknya panjatkanlah sebaris doa untuk mereka.
Kaum muslimin yang berbahagia!
Tragedi Suriah yang pasti mengajarkan kepada kita bahwa
umat Tauhid ini tidak akan mati. Benih yang ditanam oleh Rasulullah akan selalu
hidup, menebarkan aroma dan pesonanya, menegaskan aqidah dan keyakinannya
bahwa: La ilaha illallah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Allah.
Hari ini, saudara-saudara kita di Suriah dalam
tuntutannya selalu meneriakkan:
“Kami tidak akan ruku’ kecuali pada Allah!”
“Kami kufur kepada
Rusia, Cina dan Iran, tapi kami beriman kepada Allah Rabbul ‘alamin!”
Sekali lagi, doakanlah saudara-saudara kita kaum muslimin
di sana, di bumi yang penuh berkah, Syam.
0 komentar:
Posting Komentar