Saya
seorang pemuda yang pernah beranggapan bahwa kehidupan hanyalah harta yang
banyak, kasur yang empuk, kendaraan mewah, dan kesenang-kesenangan yang
lainnya. Nah, berikut ini saya sampaikan kisah perjalanan hidup saya, karena
siapa tahu menyadarkan orang yang lalai sebelum terlambat.
Hari
itu hari Jum’at, seperti biasanya saya bersenang-senang dan bermain bersama
teman-teman di tepi pantai. Tetapi, siapa mereka? Mereka adalah sekumpulan hati
yang lalai. Saya mendengar suara memanggil, Hayya ‘Alash-shalah. Hayya ‘Alal
Falah. Saya bersumpah demi Allah Yang Maha Agung, bahwa saya mendengar
adzan sepanjang hidup saya, namun saya tidak pernah memahami arti kata falah
(keberuntungan). Seolah-olah kata itu diucapkan dengan bahasa lain (non-arab).
Padahal, saya adalah orang Arab dan bahasa saya adalah bahasa Arab. Akan
tetapi, itulah sebuah kelalaian. Saat adzan berlangsung, saya dan teman-teman
sedang menyiapkan perlengkapan menyelam dan selang udara. Kami bersiap-siap
untuk melakukan wisata yang indah di bawah air. Di dalam benak saya terbayang
susunan acara selanjutnya pada hari ini yang setiap detiknya tidak lepas dari
maksiat. Na’udzubillah!