Manusia yang diberi anugerah akal oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala, sehingga dengannya ia lebih mulia dan lebih istimewa dibanding makhluq yang lain, seharusnya mempunyai kesadaran imani yang tinggi, menyadari bahwa alam semesta beserta isi-isinya adalah ciptaan Allah dan milik-Nya semata, termasuk di dalamnya adalah manusia itu sendiri (Baca: Rububiyah Allah). Manusia harus sadar betul, bahwa dirinya adalah merupakan salah satu ciptaan Allah dan milik-Nya. Manusia tidak pernah merencanakan keberadaan dan kehidupannya di dunia ini, dan sebagaimana ketika ia telah hadir di dunia ini pun, tidak pernah merencanakan pula kematiannya. Allah sang Pencipta yang telah merencanakan semua itu.
“Dialah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kalian, siapa diantara kalian yang lebih baik amalnya”. (Al-Mulk: 2)